TENTANG KAMI
Berawal dari apa yang dialami Ibu Arleen Djohan sebagai salah satu pemrakarsa Yayasan Glaukoma Indonesia pada 30 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1985, proses kebutaan sesaat dialami oleh Ibu Arleen. Selanjutnya dokter mendiagnosa Ibu Arleen menderita Glaukoma akut.
Dari pengalaman itu, terasa adanya ketidak nyamanan bila tidak dapat melihat. Timbullah keinginan untuk mendirikan suatu yayasan dengan mengajak mereka yang punya kepedulian terhadap penyakit mata glaukoma. Yayasan diharapkan akan berperan dan bermanfaat bagi masyarakat umum dan khususnya para penyandang penyakit glaukoma.
PENDIRIAN YAYASAN
Yayasan Glaukoma Indonesia pertama kali berdiri pada tahun 1994. Pada tahun 2009, susunan pengurus diperbaharui dan Yayasan Glaukoma Indonesia lahir kembali menjadi yayasan yang berjalan saat ini.
LATAR BELAKANG
Masalah kebutaan di Indonesia merupakan masalah sosial. Penanggulangan kebutaan tidak dapat dilakukan oleh Kementerian Kesehatan saja, tetapi harus dilaksanakan bersama lintas sektoral terkait, swasta, dan masyarakat.
- Data survey kesehatan index menunjukkan bahwa glaukoma adalah penyebab kebutaan tertinggi ke dua setelah katarak, di Indonesia maupun di dunia.
Kebutaan akibat glaukoma merupakan kebutaan permanen (irriversible).
- Kebutaan karena penyakit glaukoma dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini mengenai adanya peningkatan tekanan pada bola mata.
Yayasan Glaukoma Indonesia (YGI), merasa tergerak untuk memberikan pelayanan kesehatan mata dan bantuan khususnya dalam mengatasikebutaan mata permanen karena glaukoma.
Adanya bantuan dari pihak ketiga dapat meningkatkan kapasitas bantuan dan pelayanan kesehatan mata bagi masyarakat prasejahtera yang terkena glaukoma
MAKSUD DAN TUJUAN
Yayasan Glaukoma Indonesia (YGI) dapat menjadi motor penggerak untuk merealisasikan serta membantu masyarakat, terutama masyarakan prasejahtera dalam hal :
- Mencegah terjadinya kebutaan akibat glaukoma dengan melakukan penyuluhan/seminar kepada masyarakat dan para medis tentang glaukoma.
- Memberikan bantuan informasi mengenai pencegahan, perawatan, dan tindakan operasi bagi penderita glaukoma.
- Menyelenggarakan pertemuan periodik dengan penderita glaukoma dan keluarga
- Membantu mencarikan solusi, penyandang dana, rumah sakit mata, dan tim dokter untuk mengatasi glaukoma.
- Memotivasi penderita glaukoma agar tetap memiliki kualitas hidup yang baik dan produktif.
Mendidik masyarakat untuk merawat kesehatan mata dengan :
- Melakukan penyuluhan/seminar kepada masyarakat, kalangan pemuda/mahasiswa, medis, dan para medis tentang glaukoma
- Melakukan talkshow di media elektronik (TV dan Radio) dan memanfaatkan media sosial (website, facebook dan twitter) untuk informasi berkesinambungan tentang glaukoma bagi masyarakat
- Melakukan deteksi dini glaukoma melalui pemeriksaan tekanan pada bola mata
- Melakukan kerja sama dengan rumah sakit mata; dokter spesialis mata; berbagai organisasi & kelompok masyarakat
- Mengadakan tindakan operasi mata bagi penderita glaukoma prasejahtera secara cuma-cuma
Setiap tahunnya, dalam rangka World Glaucoma Week (bulan Maret), HUT DKI Jakarta (bulan Juni), World Sight Day (bulan Oktober), dan Hari Kesehatan Dunia (bulan November), kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Glaukoma Indonesia adalah :
- Mengadakan 10 (sepuluh) kali kegiatan sosialisasi penyakit mata glaukoma di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia.
- Mengadakan 4 (empat) kali talkshow di media elektronik (TV dan radio).
- Mengadakan tindakan operasi mata bagi 15 penderita (pasien) glaukoma prasejahtera secara cuma-cuma.
- Membagikan brosur tentang penyakit mata glaukoma dan pencegahan kebutaan akibat glaukoma.
- Meng upgrade website Yayasan Glaukoma Indonesia ( YGI ) agar sesuai dengan perkembangan.