Gejala glaukoma bisa terjadi secara cepat (akut) atau bisa juga secara perlahan-lahan (kronis).

Pada kasus glaukoma sudut tertutup, sering kali gejala berkembang dengan cepat atau akut. Orang yang terkena kondisi ini akan mengalami gejala nyeri dan merah pada mata, penglihatan menjadi buram, sakit kepala, mual dan muntah, seperti melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu. Gejala glaukoma sudut tertutup akut bisa muncul-hilang selama satu atau dua jam. Meskipun tidak konstan, namun kondisi mata makin rusak tiap kali gejala muncul.

Berbeda dengan glaukoma sudut tertutup, gejala pada kasus-kasus glaukoma sudut terbuka sering kali berkembang secara perlahan-lahan atau kronis. Penderita kondisi ini hampir tidak menyadari kerusakan yang terjadi pada mata mereka. Ciri-ciri utama glaukoma sudut terbuka kronis adalah menurunnya penglihatan tepi pada kedua mata secara perlahan-lahan, sebelum akhirnya menjadi sangat sempit atau tunnel vision.

Kasus glaukoma yang jarang terjadi

Dua jenis glaukoma yang lainnya adalah glaukoma sekunder dan kongenital. Pada kasus glaukoma sekunder, gejala glaukoma akan disertai oleh gejala dari kondisi yang mendasari. Contohnya adalah glaukoma yang disebabkan oleh uveitis. Disamping penglihatan menjadi buram atau seperti melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu, penderita juga akan merasakan nyeri pada mata dan kepalanya yang juga merupakan gejala dari uveitis.

Sedangkan pada kasus glaukoma kongenital atau bawaan, gejala yang bisa muncul pada anak-anak di antaranya:

Mata tampak berair dan berkabut mata menjadi sensitif terhadap cahaya mata terlihat membesar (akibat tekanan yang terjadi di dalam mata) Mmta terlihat juling, segera bawa anak Anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan jika mereka memiliki tanda-tanda glaukoma kongenital.